Foto ini didapatkan oleh Sarmedi di sebuah perpustakaan di Nederland dalam Harian Bintang Timoer. Menurut harian tersebut, foto ini diambil tahun 1904 di Pamatang Raya, Ibukota Kerajaan Raya.
Yang duduk di tengah adalah Tuan Sumayan bergelar Tuan Hapoltakan, Raja Raya (1890-1932). Di belakang Raja, berdiri (paling tinggi) adalah Mariam Purba Sigumonrong, yang memegang jabatan Anakboru Raya. Karena nama itu mengandung pengertian bedil yang besar, maka para cucunya memberinya nama Bodil Banggal (baca: bodil baggal)
Putera-putri Bodil Banggal suatu ketika berpose di depan kamera.
Yakni (dari kiri ke kanan): Anggarahim, yang lahir dari isteri pertama Bodil Banggal yang marga Saragih Garingging Rumahbayu; Tarianus, yang lahir dari isteri kedua Bodil Banggal yang marga Saragih Sumbayak Parhuluan; Atam, yang lahir dari isteri ketiga Bodil Banggal yang marga Saragih Garingging Rumah Bolon (adik Tuam Rondahaim, Raja Raya); Oti, adik Tarianus dari Ibu yang sama; Bede, adik Oti; Lamat, adik Bede.
Yang tidak ada dalam foto bersama ini (karena sudah meninggal) adalah Kolo, kakak (pr) Atam, yang kawin dengan Lemanus Damanik (Bapanya Edis) dan Rajin (meninggal 1946), adik bungsu Tarianus, yang kawin dengan marga Saragih Garingging, Ibunya Sariaman dan Tiktik Samtiaman.
Keturunan mereka ini lah yang tetap memelihara kekeluargaan yang menyatu bernama Sigumonrong-19
2 komentar:
Tongah,
Ini foto2 jadul baru aku lihat....bagus ya, jaman dulu udah berfoto ria nggak kalah sama jaman sekarang. Aku ada foto2 jaman dulu yang dari Amboru Sinta dll, tapi pasti tongah udah punya ya....
Kita tunggu tulisan yang lain!
Pia,
Di tempat kalian banyak foto-foto lama. Selain dari Kak Sinta, juga yang dibuat oleh Bapamu. Dulu di Salemba 4/F45 pernah ada 'kamar gelap' tempat kami afdruk atau memperbesar foto2.
Jika Pia sempat, foto-foto tersebut bisa Pia simpan di blog kita ini. Jika oke, Tongah akan tambahkan Pia sebagai co-idetor. Untuk Singumonrong-19 lainnya juga saya persilahkan ikut nyimpan foto-foto lami di blog ini.
Posting Komentar